izumi

whilerainfalls
3 min readJan 27, 2023

--

baiklah, aku menulis ini supaya aku tidak lupa. karena, aku merasa, semakin hari ingatanku semakin memburuk saja. aku bisa dengan mudah melupakan apa yang tengah kulakukan. aku bisa dengan mudah melupakan apa yang dua detik lalu kukatakan. bukannya aku ingin berlama-lama tinggal dalam kenangan. aku hanya tidak ingin melupakannya begitu saja — seperti daun kering yang jatuh tertiup angin. hilang entah kemana, tidak tersisa apa-apa. kini yang tersisa darinya hanyalah kenangan yang samar-samar masih bisa kuingat. maka sebelum ingatan tentangnya benar-benar menghilang, izinkan aku untuk membuatnya abadi dalam tulisan ini.

izumi miyamura (pinterest)

izumi, namanya. tentu bukan nama yang sebenarnya. aku memberinya nama izumi dalam tulisanku karena film — atau lebih tepatnya, anime — terakhir yang aku tonton bersamanya adalah horimiya, di mana tokoh laki-laki dalam anime itu bernama izumi miyamura.

izumi adalah lelaki yang pernah berhasil mengisi rongga-rongga kosong di hati dan kepalaku. lelaki yang membuatku tumbuh dewasa dengan memahami rasa sakit. dia manis—sangat manis, seperti namanya. dia lelaki yang sangat pengertian dan jenius. maksudku—ya, jenius. dia menangani masalah tidak seperti orang kebanyakan. dia selalu memiliki caranya sendiri dengan selipan-selipan makna di dalamnya. menurutku, otaknya berjalan lebih cepat dibanding cheetah yang berlari di padang rumput.

kurasa, setiap orang yang bertemu dengannya, bisa dengan mudah jatuh hati padanya. dengan penguasaan diri yang baik, dia mampu menghangatkan ruangan yang dingin, dan mendinginkan ruangan yang panas. tawa renyahnya membuat banyak orang disekelilingnya menjalani hari dengan lebih ringan. dia penebar kebahagiaan. dia selalu berhasil membuat orang-orang di sekitarnya merasa bahagia, walaupun terkadang, ucapannya tajam seperti pisau yang terasah dengan baik.

semua yang ditampilkan izumi di muka umum, berbanding terbalik dengan hatinya yang rapuh. iya. izumi lelaki yang rapuh pada dasarnya, namun ia bisa bermain peran dengan baik. membuat orang lain tidak bisa melihat hati kecilnya yang nyaris habis dimakan luka. sejak dulu, ia selalu tertawa. di sekolah, di halaman, di jalanan. tidak ada yang pernah tahu hatinya meringis tragis. karena sekalipun di bawah rinai hujan, izumi tetap tertawa. dia memaksa dirinya untuk setegar air yang berusaha melunakkan bebatuan dan setabah hujan yang jatuh memberi penghidupan.

jika aku hanya memiliki biru dan abu-abu, izumi memiliki segala warna. jika dia biasa menebarkan kebahagiaan, bagiku, izumi layak diberi penghargaan bahagia. dia layak menerima banyak-banyak cinta kasih.

rasanya, aku masih ingin membicarakan tentangnya. tentang aroma tubuhnya, yang walaupun selalu berganti parfum, tetap ada satu aroma khas yang hanya dimiliki olehnya. tentang bau sampo yang mudah kukenali, tentang bagaimana ia berjalan, tentang betapa bencinya ia dengan durian, tentang seratus film yang telah kutonton bersamanya. mungkin lain kali, aku akan datang dan kembali menulis tentangnya. tentu jika semesta masih memberiku izin untuk mengingatnya.

mungkin — aku tidak janji.

(not) my izumi (anymore)

--

--

whilerainfalls
whilerainfalls

No responses yet